Udah bisa baca EKG? Yakin? Bener nih pengen bisa, latihan dong!
Nih beberapa gambar EKG buat latihan.
२.
३.
4
Latihan
1. Hitung Interval R-R!
2. Hitung frekuensi nadi!
3. Lihat ada/tidak ST elevasi dan ST Depresi.
4. Kalao ada dimana letak kelainannya.
5. Hitung pula interval PR, Durasi Kompleks QRS.
6. Namai tiap-tiap gelombang pada gambar-gambar diatas!
Kalo sudah selesai, kumpulin kedepan ya! :-)
21 Desember 2007
14 Desember 2007
Belajar EKG
Belajar EKG gratis sepuasnya? Mau? Boleh mampir kesini.
Memahami EKG dapat kita mulai dengan mempelajari gambaran EKG normal. Kita lihat gambar dibawah.
Gambar I : EKG Normal
Keterangan :
- Garis putus-putus hijau adalah garis isoelektrik.
- Garis putus-putus merah adalah interval PR, durasi normal adalah < 5 kotak kecil (kk) atau < 0,2 detik.
- Garis putus-putus biru adalah kompleks QRS, durasi normal adalah < 3 kk atau < 0,12 detik.
- Garis putus-putus hitam adalah Interval RR.
- Garis Kuning adalah segmen ST.
Gelombang P adalah defleksi positif pertama, gambarnya menyerupai bukit-cembung keatas. Gelembang Q adalah defleksi negatif pertama sebelum gelombang R, bentuknya kerucut menghadap kebawah, tetapi kadang-kadang gelombang ini hampir tidak kelihatan. Gelombang S adalah defleksi negatif pertama setelah gelombang R. Gelombang R sendiri membentuk kerucut yang selalu menghadap keatas, kecuali di lead aVR atau pemasangan elektroda ekstremitasnya terbalik. dan Gelombang T berbentuk seperti bukit letaknya setelah kompleks QRS
Gambar 2 (Lead II)
Beri nama masing-masing gelombang pada gambar 2 seperti contoh !
Hitung durasi interval PR dan kompleks QRS!
Hitung interval RR!
Hitung frekwensi nadi dari gambar diatas dengan cara :
1500 : Interval RR
LATIHAN II
Gangguan perfusi pada jantung disebabkan adanya penempitan atau sumbatan arteri koroner. Kondisi ini mengakibatkan otot jantung mengalami iskemi, injury bahkan kematian otot jantung. Pada sadapan EKG ditunjukan dengan perubahan segmen ST, gelombang T yang terbalik, dan gelombang Q Patologi. Gelombang T terbalik yang dikenal dengan T Inversi menunjukan kondisi otot jantung yang kekurangan oksigen atau iskemi, Q Patologi menunjukkan kematian otot jantung (old infark) sedangkan ST depresi dan ST elevasi menunjukan otot jantung sedang mengalami injuri menuju kematian (Infark akut). Pada pembahasan berikutnya kita akan melakukan latihan mengenal gangguan perfusi.
1. Mengenal gangguan perfusi.
Gambar 3 (Perubahan segmen ST)
a. ST elevasi (segmen ST berada diatas garis isoelektrik) artinya otot jantung sedang mengalami infark yang akut(baca:serangan jantung), dapat dilihat di lead II, III dan AVF pada gambar 3.
b. ST depresi (segmen ST dibawah garis isoelektrik) artinya sama dengan ST elevasi hanya kedalaman infarknya yang berbeda. Pada ST elevasi otot yang infark meliputi otot jantung dalam sampai yang terluar (disebut Transmural) sedangkan pada ST Depresi otot yang kena infark "hanya" meliputi otot jantung bagian dalam (subendocardial). ST depresi dapat dilihat di lead I dan aVL.
2. Menentukan lokasi yang terkena gangguan.
Gambar 4 (Lokasi Kelainan)
Keterangan :
Lead-lead yang berada diblok biru muda memproyeksikan kondisi jantung area Depan (Anterior) yakni Lead V1 sd V4, Lead yang berada diblok warna merah muda memproyeksikan kondisi jantung area kiri (Lateral) yakni Lead I, V5 dan V6, dan lead yang berada diblok warna kuning memproyeksikan kondisi jantung area bawah (inferior) yakni II, III dan aVF. Sedangkan lead aVR jarang dihiraukan.
Contoh : Bila kita melihat gambaran ST Elevasi di lead I, aVL, V5, dan V6 artinya terdapat "Infark Akut" di otot jantung sebelah kiri (Baca: Infark Akut Lateral kiri)
Kita lihat kembali Gambar 3.
Disana terdapat ST Elevasi di lead II, III dan aVF, maknanya kondisi jantung sebelah bawah sedang mengalami "injuri" disebut Infark Akut Inferior.
ST depresi di lead I dan aVL artinya terdapat kematian akut otot jantung subendocardial yang lokasinya berada di sebelah sisi lateral jantung, disebut Non ST Elevasi Miocardial Infarction (Non STEMI)inferior.
Segini aja dulu belajar EKGnya, kalo masih binun, boleh kok posting pertanyaannya kesini. Mudah-mudahan bisa dijawab, terima kasih.
Memahami EKG dapat kita mulai dengan mempelajari gambaran EKG normal. Kita lihat gambar dibawah.
Gambar I : EKG Normal
Keterangan :
- Garis putus-putus hijau adalah garis isoelektrik.
- Garis putus-putus merah adalah interval PR, durasi normal adalah < 5 kotak kecil (kk) atau < 0,2 detik.
- Garis putus-putus biru adalah kompleks QRS, durasi normal adalah < 3 kk atau < 0,12 detik.
- Garis putus-putus hitam adalah Interval RR.
- Garis Kuning adalah segmen ST.
Gelombang P adalah defleksi positif pertama, gambarnya menyerupai bukit-cembung keatas. Gelembang Q adalah defleksi negatif pertama sebelum gelombang R, bentuknya kerucut menghadap kebawah, tetapi kadang-kadang gelombang ini hampir tidak kelihatan. Gelombang S adalah defleksi negatif pertama setelah gelombang R. Gelombang R sendiri membentuk kerucut yang selalu menghadap keatas, kecuali di lead aVR atau pemasangan elektroda ekstremitasnya terbalik. dan Gelombang T berbentuk seperti bukit letaknya setelah kompleks QRS
Gambar 2 (Lead II)
Beri nama masing-masing gelombang pada gambar 2 seperti contoh !
Hitung durasi interval PR dan kompleks QRS!
Hitung interval RR!
Hitung frekwensi nadi dari gambar diatas dengan cara :
1500 : Interval RR
LATIHAN II
Gangguan perfusi pada jantung disebabkan adanya penempitan atau sumbatan arteri koroner. Kondisi ini mengakibatkan otot jantung mengalami iskemi, injury bahkan kematian otot jantung. Pada sadapan EKG ditunjukan dengan perubahan segmen ST, gelombang T yang terbalik, dan gelombang Q Patologi. Gelombang T terbalik yang dikenal dengan T Inversi menunjukan kondisi otot jantung yang kekurangan oksigen atau iskemi, Q Patologi menunjukkan kematian otot jantung (old infark) sedangkan ST depresi dan ST elevasi menunjukan otot jantung sedang mengalami injuri menuju kematian (Infark akut). Pada pembahasan berikutnya kita akan melakukan latihan mengenal gangguan perfusi.
1. Mengenal gangguan perfusi.
Gambar 3 (Perubahan segmen ST)
a. ST elevasi (segmen ST berada diatas garis isoelektrik) artinya otot jantung sedang mengalami infark yang akut(baca:serangan jantung), dapat dilihat di lead II, III dan AVF pada gambar 3.
b. ST depresi (segmen ST dibawah garis isoelektrik) artinya sama dengan ST elevasi hanya kedalaman infarknya yang berbeda. Pada ST elevasi otot yang infark meliputi otot jantung dalam sampai yang terluar (disebut Transmural) sedangkan pada ST Depresi otot yang kena infark "hanya" meliputi otot jantung bagian dalam (subendocardial). ST depresi dapat dilihat di lead I dan aVL.
2. Menentukan lokasi yang terkena gangguan.
Gambar 4 (Lokasi Kelainan)
Keterangan :
Lead-lead yang berada diblok biru muda memproyeksikan kondisi jantung area Depan (Anterior) yakni Lead V1 sd V4, Lead yang berada diblok warna merah muda memproyeksikan kondisi jantung area kiri (Lateral) yakni Lead I, V5 dan V6, dan lead yang berada diblok warna kuning memproyeksikan kondisi jantung area bawah (inferior) yakni II, III dan aVF. Sedangkan lead aVR jarang dihiraukan.
Contoh : Bila kita melihat gambaran ST Elevasi di lead I, aVL, V5, dan V6 artinya terdapat "Infark Akut" di otot jantung sebelah kiri (Baca: Infark Akut Lateral kiri)
Kita lihat kembali Gambar 3.
Disana terdapat ST Elevasi di lead II, III dan aVF, maknanya kondisi jantung sebelah bawah sedang mengalami "injuri" disebut Infark Akut Inferior.
ST depresi di lead I dan aVL artinya terdapat kematian akut otot jantung subendocardial yang lokasinya berada di sebelah sisi lateral jantung, disebut Non ST Elevasi Miocardial Infarction (Non STEMI)inferior.
Segini aja dulu belajar EKGnya, kalo masih binun, boleh kok posting pertanyaannya kesini. Mudah-mudahan bisa dijawab, terima kasih.
02 Desember 2007
PERAWAT SETENGAH DOKTER
Membaca judul diatas, masyarakat umum atau bahkan anda sendiri beranggapan bahwa perawat sudah memiliki kemampuan mendekati dokter, ada yang berpikir perawat sebagai asisten dokter, atau perawat yang sudah mau naik peringkat jadi dokter atau bahkan ada yang tidak mengerti perbedaan perawat dengan dokter. Kita telah mendeklarasikan profesi kita sejajar dengan profesi lain seperti halnya dokter, apoteker dll.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang masih memanggil kita dengan sebutan "dokter". Sebagian perawat mungkin senang dipanggil seperti itu, bahkan (dibeberapa Balai Pengobatan Umum)ada juga yang malah mengaku-ngaku sebagai dokter, sehingga muncullah istilah setengah dokter.
Inilah salah satu alasan mengapa profesi perawat tidak kunjung muncul kepermukaan. Perawat yang pintar, cerdas, cepat tanggap kalau dipanggil dengan sebutan dokter malah senang. Seharusnya kita memperkenalkan diri sebagai diri sendiri, sehingga masyarakat mengetahui ternyata perawat berbeda dengan dokter dan sejajar dengan profesi lainnya.
Perawat sekarang sudah jauh lebih canggih, pintar, dan dilengkapi dengan skill yang tinggi. Sudah saatnya kita menghargai diri kita secara layak.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang masih memanggil kita dengan sebutan "dokter". Sebagian perawat mungkin senang dipanggil seperti itu, bahkan (dibeberapa Balai Pengobatan Umum)ada juga yang malah mengaku-ngaku sebagai dokter, sehingga muncullah istilah setengah dokter.
Inilah salah satu alasan mengapa profesi perawat tidak kunjung muncul kepermukaan. Perawat yang pintar, cerdas, cepat tanggap kalau dipanggil dengan sebutan dokter malah senang. Seharusnya kita memperkenalkan diri sebagai diri sendiri, sehingga masyarakat mengetahui ternyata perawat berbeda dengan dokter dan sejajar dengan profesi lainnya.
Perawat sekarang sudah jauh lebih canggih, pintar, dan dilengkapi dengan skill yang tinggi. Sudah saatnya kita menghargai diri kita secara layak.
Langganan:
Postingan (Atom)